Akhirnya, ada kesempatan emas juga untuk menikmati si Tulang Merah itu, pas pulang dari Changi Airport abis nganterin Ummi, Bunda telp Tante Hany bilang kalau kami jadi ke sana langsung dari airport.

"Abang, kita nggak langsung pulang ya.."
"Mau ke mana Bun?"
"Ke rumah temen Bunda, Tante Hany. Di Braddell."
"Jauh?"
"Nggak kok."
"Temen Bunda orang Inggris atau Indonesia?"
"Indonesia."
"Oh, OK.."

Baru ganti MRT di Tanamera, Syifa sudah lelap di strollernya. Jadi pas turun di Braddell dia juga gak inget, bangun2 udah di rumah Tante Hany. Zidan kenalan sama Hanan dan Haifa. Hehehe. Awalnya sih malu-malu. Seperti biasa. Lama2 malu2in ya Bang..

Begitu adik Syifa bangun, kita langsung ke blok sebelah, tujuan utama, Tulang Merah. Sampe di sana Tante Hany langsung pesan Tulang Merah dan Prata. Khusus untuk Zidan, gak lain gak bukan, Cheese Prata. Bener kata Tante Hany, lenyap dalam sekejap! :P



Gak lama datang juga nih si Tulang Merah, WOW! Jadi si Tulang Merah ini adalah sebuah masakan (India, ya Tante Hany?) berupa tulang kambing yang masih ada daging2 menempelnya, yang dimasak dengan bumbu tertentu sampe empuk, eh bukan tulangnya yang empuk, tapi dagingnya itu. Hehehe. Dan warnanya itu lho.. menantang banged! Kirain Bunda itu puedes gitu, ternyata cuma halusinasi, hahaha.. karena merahnya itu bukan cabe, tapi tomat.. Bunda coba satu buah, mencoba menikmati dengan seluruh jiwa raga, dan ternyata..... hmmm.. bener lho.. enaaaaaaaaaaakkk.... dagingnya empuuuk banget, bumbunya meresap bener, dinikmati dengan prata OK banget, dengan nasi juga OK.

Pikiran Bunda cuma satu, Ayah mesti nyicipin! Dan Bunda langsung order seporsi untuk dibungkus! Bener lagi kata Tante Hany, porsi terkecil isinya 5 tulang, dan itu buanyak banget :D Sambil nunggu yang dibungkus, Bunda ambil tulang ke dua, yang ini ada sumsumnya, diketuk2 tulangnya dan dengan mulus meluncurlah si sumsum itu... gak kalah enaknya.. Duh pokoknya highly recommended deh. Ayo siapa mau merem melek nikmatin si Tulang Merah?