About Me

Bunda Zidan & Syifa
Mom with two kids. 32. Tukangjalan. Tukangbelanja. Tukangkue. Tukangroti. Tukangmakan. ;)
YM: inong99
email: inong99@yahoo.com

View my complete profile

Loket Kadeudeuh WSAB
Subscribe with Bloglines

Blog DapurBunda
Blog PuisiBunda

Previous Posts

Archives
Little Break



My Idol 2006


  • Little Chat
    Name :
    Web URL :
    Message :
    :) :( :D :p :(( :)) :x
    Credits
    Design by :


    Community

    Photobucket - Video and Image Hosting

    WSAB

    BlogFam Community

    Indonesian Muslim Blogger

    Blogfam Online Magazine

    Image hosted by Photobucket.com

    Solidaritas untuk anak Indonesia

    IndoSing-Mums


    Powered by Blogger



     Tuesday, October 04, 2005 
    Persiapan Shaum
    Hari ini, dapat artikel dari Ellen, isinya bagus banget, Bunda pengen sharing buat semua sahabat Bunda di sini, semoga bermanfaat..


    Persiapan Shaum
    -Aa Gym-


    APA yang harus kita persiapkan menjelang bulan Ramadhan? Tampaknya,
    mulai saat ini kita harus menjagai diri dari apa pun yang Allah
    haramkan. Rasanya, tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam.
    Lebih baik kita isi dengan membaca Al-Quran atau berzikir. Bagaimana
    mungkin kita membiarkan malam-malam kita diisi dengan tidur pulas
    sedangkan Allah menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang
    disukai Allah.

    Usahakanlah untuk mulai saum dari apa pun yang tidak disukai Allah.
    Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah
    Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang
    yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau
    orang yang akan kita jamu datang dalam keadaan siap.

    Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak
    kita dengar. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak
    perlu. Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang
    tidak berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap
    dari lisan ini kecuali kata-kata yang disukai Allah.

    Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di
    bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di
    rumah kita. Bukalah lemari kita, kalau ada yang diragukan segera
    keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan
    segera keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri
    kita melekat pakaian yang haram.

    Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik
    kita? Kalau ada segera kembalikan. Karena buat apa kita menyimpan
    sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari
    yang haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri
    kita dari sesuatu yang berlebihan. Kalau celana, sarung, pakaian, dan
    kerudung kita terlalu banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita
    pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang membutuhkan.

    Sebelum Ramadhan tiba, bebaskan rumah kita dari hal yang sia-sia.
    Karena siapa lagi yang kita cari keridhaannya selain Allah. Senangkah
    bila rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah?

    Tidak usah takut kehabisan pakaian karena Allah-lah pemberi rezeki
    dan tidak mungkin Allah melalaikan orang yang menafkahkan rezekinya
    di jalan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan pernah lupa membalasnya.
    Allah tahu kapan kita membutuhkannya karena Dialah pengatur rezeki
    yang hakiki.

    Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup
    kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan.
    Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya.

    Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan
    karena menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh
    Allah. Dialah yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan
    kita berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan
    kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita
    bersungguh-sungguh kepada-Nya.

    Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran
    dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci
    kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini,
    jadilah orang yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk
    membalas dendam.

    Mulai sekarang, latihlah untuk tidak celetak-celetuk asal bicara.
    Hujan mau besar atau kecil tidak usah dikomentari. Tidak ada lagi
    kata-kata yang membuat Allah tidak suka.

    Alangkah bagusnya pabila kita minta maaf kepada orangtua menjelang
    bulan Ramadhan. Ziarah ke makam orangtua kita bagi yang sudah
    meninggal. Minta ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh
    membahagiakan orangtua kita. Suami-istri juga ada baiknya saling
    meminta maaf. Tidak ada salahnya minta maaf kepada orang yang lebih
    muda dari kita, termasuk kepada adik dan anak-anak kita.

    Yang sering zalim ke pembantunya segeralah minta maaf. Minta maaflah
    dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita
    akan lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus
    menjadi pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada
    kita.

    "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
    yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
    yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
    di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
    dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
    berbuat kebajikan (Q.S. Ali Imran [3]:133-134).

    Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita
    akrab dengan Allah. Selalu siapkan Al-Quran di tas, di meja kerja,
    dan di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya. Begitu
    juga dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga
    anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang
    lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya
    sama dengan satu hari saum.

    Buat juga daftar orang yang harus kita kunjungi, seperti kakek,
    nenek, bibi, dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita
    yang sedang berada di rumah sakit. Tiap detik harus jadi kebaikan.
    Tiada hari tanpa silaturahmi. Termasuk silaturahmi kepada ulama.
    Kunjungi juga orang-orang duafa yang sengsara dan dililit utang.
    Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-
    orang yang duafa.

    Nah sahabat. Kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan
    kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa
    kita, sungguh Allah menjanjikan ampunan-Nya di bulan ini. Kalau kita
    merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka ketahuilah
    ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada dahsyatnya
    dosa-dosa kita. Kalau kita merasa gersang dan kering, maka Ramadhan
    adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat-Nya. Kalau
    kita dililit utang piutang, maka Allah adalah Dzat Mahakaya yang
    menjanjikan terkabulnya terkabulnya doa, dilunasi-Nya apa yang kita
    butuhkan.

    Karenanya sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria,
    tidak bersemangat dalam menghadapi hidup ini. Ramadhan diawali dengan
    adzan berkumandang, maka itulah saat syetan dibelenggu, dimulainya
    hitungan pahala amal yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga,
    ditutupnya pintu-pintu neraka. Maka sudah selayaknya kita harus
    sangat bersungguh-sungguh berharap agar Allah menjamu kita dengan
    menyiapkan diri jadi orang yang layak dijamu oleh Allah.


    sumber: Kolom, GATRA, Nomor 48 Beredar Senin 14 Oktober 2002] - Rev Iwe
    posted by  on 6:02 PM 
    1 Comments:
    Anonymous Anonymous said...

    zidan dan syifa sekeluarga, met menjalankan ibadah di bulan ramadhan ya. kami mohon maaf atas segala khilaf kami. semoga dengan ramadhan kita semakin dekat pada Allah SWT.
    8:03 PM  

    Post a Comment

    << Home




    Daisypath Ticker